Laga melawan PSS Sleman, Selasa (24/5) malam di stadion Brawijaya Kediri tidak hanya menjadi laga kandang terakhir Persik Kediri di kompetisi BRI Liga 1 Indonesia 2023/24. Namun laga ini juga menjadi momen spesial dan mengharukan bagi kapten tim Macan Putih, Arthur Irawan.


Setelah 13 tahun di kancah sepakbola nasional dan internasional, pemain yang pernah bermain bagi Espanyol ini memutuskan mengakhiri kariernya di lapangan hijau.

Pemilik nomor punggung 8 ini pun mendapat guard of honor dari seluruh jajaran tim dan manajemen Persik Kediri. Bahkan seluruh suporter yang hadir langsung di stadion Brawijaya juga turut memberikan penghormatan dan mengucapkan terimakasih bagi Arthur Irawan.

"Ini bukanlah akhir, kedepan saya akan tetap terus menjadi bagian dari Persik Kediri, akan terus berjuang bersama membawa tim ini ke posisi yang lebih baik. Seperti halnya musim ini sudah kita buktikan bahwa Persik Kediri tidak lagi berkutat di papan bawah dan bersaing di papan atas," ungkapnya di depan ribuan penonton yang hadir di stadion Brawijaya usai pertandingan.

Saat sesi wawancara bersama awak media, Arthur juga menegaskan komitmennya untuk terus menempati posisi sentral di Persik Kediri nantinya.

"Sebenarnya saya bohong kalau malam ini saya bisa sepenuhnya tersenyum, karena sebenarnya di setiap partai Persik Kediri saya selalu ingin menang, termasuk malam ini juga. Apalagi ini partai terakhir di kandang musim ini, tapi tentu apapun hasil di lapangan harus diterima," ujarnya.

Saat ditanya langkah kedepannya usai gantung sepatu, Arthur menyebut masih akan memikirkannya terlebih dulu.

"Ini sebenarnya bukanlah keputusan yang mendadak, sejak awal musim saya sudah katakan bahwa perlu renegerasi dan itulah mengapa di awal musim itu juga saya telah menyiapkan Bayu Otto dan Yusuf Meilana sebagai kapten tim Persik Kediri. Kedepan saya akan fokus membantu manajemen Persik Kediri untuk membawa tim kebanggaan Persikmania ini meraih prestasi tertinggi, bahkan mungkin bisa kembali ke kancah Asia," tegasnya.